Minggu, 23 Maret 2014

SISTEM PELIPUT



Teori
Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Kulit sangat sensitif terhadap pengaruhlingkungan sekitar, seperti panas matahari, debu, dan asap knalpot. Kulit yang sebenarnya yaitu lapisan penutup yang umumnya terdiri dua lapisan utama, letaknya sebelah luar dari jaringan ikat kendur yang meliputi otot dan struktur permukaan lain. Sedangkan derivate integumen yaitu struktur tertentu yang secara embryogenetik berasal dari salah satu ataukedua lapisan kulit sebenarnya. Struktur ini dapat berupa struktur yang lunak, seperti kelenjar eksresi, tetapi dapat juga berupa struktur keras dari kulit ini, dinamakan eksoskeletKulit dibagi menjadi 3 bagian: bagian terluar disebut epidermis, bagian tengah mesodermis, dan tekanan. Subkutan merupakan indera peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit. Kulit manusia terdiri atas 3 lapisan : Epidermis, Dermis, dan Subkutan.
Epidermis
Epidermis merupakan lapisan sel epitel berlapis membentuk keratin (bahan utama dari epidermis) kukudan rambut, agar sel-sel dibawahnya, mencegah dan melindungi dari bahaya dehidrasi. Waktu yang diperlukan dari lapisan yang paling bawah menjadi paling luar 30 hari. Lapisan-lapisaannya :
1.    Stratum corneum : selnya sudah mati dan mengandung zat keratin.
2.  Stratum lucidum : butir-butir selnya jernih, tanpa inti dan protoplasma berubah menjadi protein.
3. Stratum Granulosum : bentuk selnya gepeng, berinti dan  protoplasma berbutir besar.
4.   Stratum Spinosum : bentuk besar selnya berbeda karena proses mitosis.
5.  Stratum basale : (sel germinativum ) sel ini terdapat paling dasar dari lapisan epidermis. Sel pembentuk melanin (melanosit) merupakan sel-sel berwarna muda mengandung pigmen- pigmen melanosom.
Epidermis atau lapisan luar merupakan bagian kulit paling luar, ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh . Yang paling tebal berukuran 1 milimeter. Epidermis terbagi atas 5 bagian , yaitu :
1)      Stratum korneum / lapisan tanduk
Lapisan tanduk terdiri dari beberapa lapisan sel pipih tidak berinti, mengandung air . protoplasma lapisan tanduk telah berubah menjadi keratin (zat tanduk). Yaitu sejanis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia . proses pembaharuan lapisan tanduk terus berlangsung sepanjang hidup menjadikannya memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri .
2)      Stratum iusidum
Stratum iusidum adalah lapisan tembus cahaya , terdiri dari sel-sel mati . mengandung eledrin ( protein peralihan antara soft keratin dengan kheratholyne ) dan hanya tanpak di telapak tangan dari kaki lapisan ini berperan dalam melindungi kulit dari sinar ultra violet .
3)      Stratum granulosum / lapisan granular
Stratum granulosum / lapisan granular adalah Lapisan yang terdiri dari 2 atau 3 lapisan sel pipih yang memiliki inti di tengah nya , yaitu sitoplasmanya berbutir kasar dan terdiri atas keratohialin . lapisan ini berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering . selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin) . kandungan melanin menentukan derajat warna kulit yaitu kehitaman ataupu kecokelatan .
4)      Stratum spinosum / lapisan malpigi
Stratum spinosum / lapisan malpigi adalah lapisan yang terdiri dari lapisan epidermis yang paling tebal yang terdiri  dari sel polygonal yang besarnya berbeda-beda karena ada proses mitosis .
5)      Stratum basale / stratum germinativum
Stratum basale / stratum germinativum adalah lapisan terbawah dari epidermis , lapisan ini terdiri dari sel-sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis dan tersusun sebagai tiang pagar atau palisade .
Dermis
Dermis merupakan bagian bawah dari epidermis yang keadaannya lebih tebal dan dilengkapi dengan pembuluhdarah,pembuluh limpe, dan urat syaraf lapisan dermis (corium) ini terdiri dari 2 lapisan yaitu :
1. Pars Papilaris (Stratum Papilar) : bagian atas yang berisi ujung saraf dan pembuluh darahdan pembuluh getah bening.
2. Pars Retikularis (Stratum Retikularis) : bagian bawah yang terdiri dari serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, serabut elastin dan serabut retikulin.
Serabut kolagen memberikan kekuatan pada kulit, serabut elsatis memberikan kelenturan pada kulit, serabut retikulin di sekitar kelenjar dan rambut memberikan kekuatan pada alat - alat tersebut. Dermis atau korium merupakan lapisan di bawah epidermis, dermis terdiri dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan , yaitu :
·         Pars papilare
Pars papilare adalah lapisan yang merupakan bagian menonjol ke epidermis, lapisan pars papilare berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
·         Pars retikulare
Pars retikulare merupakan bagian yang menonjol ke subkutan , lapisan ini terdiri atas serabut-serabut penunjang ( kolagen, elastin , retikulin ), matriks ( cairan kental asam hialuronat dan kondrotin sulfat serta fibroblast ) dan sel fibroblast yang memproduksi kolagen serta retikulasi yang terdapat banyak pembuluh darah, limfe, akar rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebaseus .
Jaringan hipodemis / subkutan
Jaringan hipodemis / subkutan merupakan jaringan yang terdiri atas jaringan ikat longgar dan berisi sel-sel lemak di dalamnya , pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi , pembuluh darah, dan getah bening . Subcutan terdiri dari kumpulan-kumpulan sel lemak yang dinamakan Adiposa yang tebalnyatidak sama pada tiap-tiap tempat atau juga pada laki-laki maupun perempuan. Guna lapisanadipose adalah sebagai bantalan terhadap tekanan pada trauma mekanis yang menimpa padakulit, isolator panas (untuk mempertahankan suhu), penimbunan cadangan kalori, dantambahan untuk kecantikan tubuh.Dilapisan ini juga ujung-ujung syaraf tepi, pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
Ö     Jaringan kulit.
Kulit disebut juga integument atau kutis yang tumbuh dari dua macam jaringanyaitu jaringan epitelyang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang  menumbuhkan lapisan dermis (kulit dalam).
Ö     Kelenjar-kelenjar kulit.
Kelenjar kulit meliputi kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan kelenjar mamae.
¾    Kelenjar sebasea.
Kelenjar ini berhubungan dengan folikel rambut yang bermuara dalam sebuah folikel rambut. Kelenjar yang tidak berhubungan dengan folikel rambut bermuara langsung ke permukaan kulit seperti yang terdapat pada glans penis, labium minus, dan kelenjar tarsalia pada kelopak mata.
Kelenjar ini terletak dalam dermis dan tidak terdapat pada kulit telapak kaki dan tangan. Perkembangan dan pertumbuhan kelenjar sebasea terutama terjadi selama pubertas di bawah control hormone, sekresi sebum terjadi terus menerus dan bermanfaat  untuk pemeliharaan kesehatan kulit.
¾    Kelenjar keringat.
Kelenjar keringat adalah kelenjar tubular bergelung yang tidak bercabang; terdapat pada seluruh kulit kecuali pada dasar kuku, batas bibir, glans penis dan gendang telinga. Kelenjar ini paling banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki. Bagian sekretorisnya terletak di dalam dermis atau hypodermis dan bergabung membentuk massa tersendiri.
Duktusnya keluar menuju epidermis dan berjalan berkelok-kelok menyatu dengan epidermis dan berjalan spiral untuk mencapai permukaan kulit. Tempat bermuaranya disebut pori keringat. Terdapat 2 macam kelenjar keringat yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin.
Kelenjar keringat ekrin.
Tersebar diseluruh kulit tubuh, kecuali kulup penis bagian dalam dan telinga luar, telapak tangan, telapak kaki dan dahi. Badan kelenjar terdapat diantara perbatasan kulit ari (epidermis) dan kulit dermis. Salurannya berkelok-kelok keluar dan berada pada lapisan jangat yang berjalan lurus ke pori-pori keringat.
Kelenjar keringat apokrin.
Kelenjar keringat yang besar dan hanya dapat ditemukan pada ketiak, kulit putting susu, kulit sekitar alat kelamin dan dubur. Kelenjar ini terletak lebih dalam dan saluran keduanya berbelok-belok kemudian lurus menuju epidermis dan bermuara pada folikel rambut.
¾    Kelenjar payudara (glandula mamae).
Glandula mamae termasuk kelenjar kulit karena berasal dari lapisan ektodermal yang secara fungsional termasuk sistem reproduksi. Kelenjar ini terletak di atas fasia pektoralis superfisilis yang dihubungkan dengan perantaraan jaringan ikat longgar dan jaringan lemak. Kelenjar ini melekat erat dengan kulit diatasnya. Disekitar putting susu (papila mamae) terdapat reticulum kutis yang tumbuh dengan baik dan dinamakan ligamentum suspensorium. Ke dalam putting susu bermuara 15-20 duktuli laktiferus.
Disekitar papilla mamae terdapat areala mamae yang mengandung kelenjar sebasea montgomeri (glandula areola mammae) yang berfungsi untuk melindungi dan melicinkan putting susu pada waktu bayi mengisap. Pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui, alveoli tampak kecil dan padat berisi sel-sel granular. Pada waktu hamil, alveoli akan membesar dan sel-sel membesar.
Ö     Pigmentasi kulit.
Warna kulit ditentukan oleh faktor warna kulitnya sendiri. Kandungan karoten (pigmen) darah pada pembuluh darah, dermis memberikan warna kemerahan dan kandungan pigmen melanin memberikan bayangan coklat. Melanin terletak di dalam lapisan basal dan bagian bawah lapisan taju yang dibuat oleh epidermis khusus yaitu melanosit yang bertebaran diantara keratinosit lapis basal dan lapis taju dalam folikel rambut dan jaringan ikat dermis. Perbedaan warna kulit disebabkan oleh karena perbedaan jumlah dan ukuran melanosom di dalam keratinosit. Pigmentasi kulit tergantung dari berbagai faktor yaitu keturunan, hormone, dan lingkungan. Faktor genetic mempengaruhi ukuran satuan melanin epidermis. Hormone pemacu malanosit MSH (melanosit stimulating hormon) merangsang perpindahan melanosom ke dalam cabang-cabang sitoplasma melanosit dan keratinosit. Faktor lingkungan seperti ultraviolet meningkatkan kegiatan enzim melanosit serta meningkatkan produksi melanin dan penimbunannya di dalam keratinosit sehingga kulit menjadi coklat.
Ö     Pembuluh darah.
Pembuluhdarah kulit terdiri dari 2 anyaman pembuluh darah nadi yaitu:
a)      Anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar.
Anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum retikularis, dari anyaman ini berjalan arteriole pada tiap-tiap papilla kori.
b)      Anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam.
Anyaman ini terdapat antar korium dan subkutis, anyaman ini memberikan cabang-cabang pembuluh nadi kea lat-alat tambahan yang terdapat di korium.
Dalam hal ini percabangan juga membentuk anyaman pembuluh nadi yang terdapat pada lapisan subkutis. Cabang-cabang ini kemudian akan menjadi pembuluh darah balik/vena yang juga akan membentuk anyaman, yaitu anyaman pembuluh darah balik yang ke dalam.
Peredaran darah dalam kulit adalah penting sekali oleh karena diperkirakan 1/5 dari darah yang beredar malalui kulit. Disamping itu pembuluh darah pada kulit sangat cepat menyempit/melebar oleh pengaruh atau rangsangan panas, dingin, tekanan sakit, nyaeri dan emosi, penyempitan dan pelebaran ini terjadi secara reflek.


Ö     Saraf kulit.
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri dari saraf-saraf motorik dan saaf sensorik.
Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung-ujung, saraf sensorik ini membentuk bermacam-macam kegiatan untuk menerima rangsangan.
Ujung-ujung saraf yang bebas untuk menerima rangsangan sakit/nyeri banyak terdapat di epidermis, disini ujung-ujung sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu organ. 
Ö     Kulit sebagai indera peraba.
Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, di kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang, panas, dingin, dan sakit ditimbulkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari suatu benda misalnya mengenai otot dan tulang.
Panca indera peraba terdapat pada kulit disamping itu kulit juga sebagai pelepas panas yang ada pada tubuh, kulit menutupi dan berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang. Kulit mempunyai banyak ujung-ujung saraf peraba yang menerima rangsangan dari luar diteruskan kepusat saraf di otak.
Ö     Sensasi indera peraba dari kulit.
Sensasi kulit terdiri dari rasa, raba, tekanan, panas, dingin, dan rasa sakit. Reseptor-reseptor tersebar luas pada lapisan epitel dan jaringan ikat tubuh manusia. Reseptor masing-masing berbeda-beda, yang terbanyak adalah reseptor rasa sakit, kemudian sensasi raba, dingin, dan panas.
Reseptor yang terletak di lapisan epitel, ditemukan pada mukos mulut dan traktus respiratorius untuk rasa raba dan rasa sakit, dan jaringan pitel gepeng berlapis-lapis  pada bagian akar rambut. Reseptor yang terletak pada jaringan ikat sangat banyak terletak pada kulit dibawah lapisan mukosa disekitar sendi, pleura, endokardium, peritoneum, dan lain-lain.
Rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di dalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang panas, dingin, sakit, semua perasaan ini berlainan. Di dalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu yaitu tempat perabaan sensitive terhadap dingin dan sakit. Perasaan yang disebabkan tekanan yang sangat dalam dan rasa yang memungkinkan seseorang menentukan dan menilai berat suatu benda timbul pada struktur lebih dalam misalnya pada otot dan sendi.
Ö     Fungsi kulit
Kulit pada manusia mempunyai fungsi yang sangat penting selain menjalin kelangsungan hidup secara umum yaitu:
1)      Fungsi proteksi.
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turutberperan dalam melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan dengan asam asetil). Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air. Di samping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang melindungi kontak zat kimia dengan kulit. Lapisan keasaman kulit terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum yang menyebabkan keasaman kulit antara PH 5-6,5. Ini merupakan perlindungan terhadap infeksi jamur dan sel-sel kulit yang telah mati melepaskan diri secara teratur.
2)      Fungsi absorbs.
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan, dan metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah diantara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis.
3)      Fungsi kulit sebagai pengatur panas.
Suhu tubuh tetap stabil messkipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal ini karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medulla oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu visceral 36-37,5 derajat untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan).
            Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat, kontraksi otot, dan pembuluuh daarh kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik. Tonus vaskular dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin).
4)      Fungsi ekskresi.
Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau zat sisa metabolism dalam tubuh berupa NaCl, urea, asamurat, dan amonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak yang melindungikulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.
5)      Fungsi persepsi.
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papilla dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis. Serabut saraf sensorik lebih banyak jumlahnya didaerah yang erotik.









IX. Daftar Pustaka
Badiah, Atik. 2002. Sistem Penginderaan dan Integumen.  Jakarta: Departemen Kesehatan Indonesia Pusat Pendidikan Tenaga Kerja.
Kimball, W John.1983. Biologi. (Penerjemah: Siti Soetarni, Nawangsih Sugiri) Bogor: Pernerbit Erlangga.
Evelyn, C Pearce.2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Setiadi. 2007.Anatomi dan Fisiologi Manusia. Surabaya: Graha Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar