Teori
Kulit adalah lapisan
terluar pada tubuh manusia. Kulit sangat sensitif
terhadap pengaruhlingkungan sekitar, seperti panas matahari, debu, dan
asap knalpot. Kulit yang sebenarnya yaitu lapisan penutup yang umumnya
terdiri dua lapisan utama, letaknya sebelah luar dari jaringan ikat kendur
yang meliputi otot dan struktur permukaan lain. Sedangkan derivate integumen
yaitu struktur tertentu yang secara embryogenetik berasal dari salah satu
ataukedua lapisan kulit sebenarnya. Struktur ini dapat berupa struktur yang
lunak, seperti kelenjar eksresi, tetapi dapat juga berupa struktur
keras dari kulit ini, dinamakan eksoskeletKulit dibagi menjadi 3 bagian:
bagian terluar disebut epidermis, bagian tengah mesodermis, dan tekanan.
Subkutan merupakan indera peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan,
panas, dingin, sakit. Kulit manusia terdiri atas 3 lapisan : Epidermis, Dermis,
dan Subkutan.
Epidermis
Epidermis merupakan
lapisan sel epitel berlapis membentuk keratin (bahan utama dari epidermis)
kukudan rambut, agar sel-sel dibawahnya, mencegah dan melindungi dari
bahaya dehidrasi. Waktu yang diperlukan dari lapisan yang paling
bawah menjadi paling luar 30 hari. Lapisan-lapisaannya :
1. Stratum corneum : selnya sudah mati dan
mengandung zat keratin.
2. Stratum lucidum : butir-butir selnya jernih, tanpa
inti dan protoplasma berubah menjadi protein.
3. Stratum
Granulosum : bentuk selnya gepeng, berinti dan protoplasma berbutir besar.
4. Stratum Spinosum : bentuk besar selnya
berbeda karena proses mitosis.
5. Stratum basale : (sel germinativum ) sel ini
terdapat paling dasar dari lapisan epidermis. Sel pembentuk melanin
(melanosit) merupakan sel-sel berwarna muda mengandung pigmen- pigmen
melanosom.
Epidermis atau lapisan luar merupakan
bagian kulit paling luar, ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian
tubuh . Yang paling tebal berukuran 1 milimeter. Epidermis terbagi atas 5
bagian , yaitu :
1) Stratum
korneum / lapisan tanduk
Lapisan
tanduk terdiri dari beberapa lapisan sel pipih tidak berinti, mengandung air .
protoplasma lapisan tanduk telah berubah menjadi keratin (zat tanduk). Yaitu
sejanis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap
bahan-bahan kimia . proses pembaharuan lapisan tanduk terus berlangsung
sepanjang hidup menjadikannya memiliki self repairing capacity atau kemampuan
memperbaiki diri .
2) Stratum iusidum
Stratum
iusidum adalah lapisan tembus cahaya , terdiri dari sel-sel mati . mengandung
eledrin ( protein peralihan antara soft keratin dengan kheratholyne ) dan hanya
tanpak di telapak tangan dari kaki lapisan ini berperan dalam melindungi kulit
dari sinar ultra violet .
3) Stratum
granulosum / lapisan granular
Stratum
granulosum / lapisan granular adalah Lapisan yang terdiri dari 2 atau 3 lapisan
sel pipih yang memiliki inti di tengah nya , yaitu sitoplasmanya berbutir kasar
dan terdiri atas keratohialin . lapisan ini berisi sedikit keratin yang
menyebabkan kulit menjadi keras dan kering . selain itu sel-sel dari lapisan
granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin) . kandungan melanin
menentukan derajat warna kulit yaitu kehitaman ataupu kecokelatan .
4) Stratum
spinosum / lapisan malpigi
Stratum
spinosum / lapisan malpigi adalah lapisan yang terdiri dari lapisan epidermis
yang paling tebal yang terdiri dari sel polygonal yang besarnya
berbeda-beda karena ada proses mitosis .
5) Stratum
basale / stratum germinativum
Stratum
basale / stratum germinativum adalah lapisan terbawah dari epidermis , lapisan
ini terdiri dari sel-sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis dan tersusun
sebagai tiang pagar atau palisade .
Dermis
Dermis merupakan
bagian bawah dari epidermis yang keadaannya lebih tebal dan dilengkapi dengan
pembuluhdarah,pembuluh limpe, dan urat syaraf lapisan dermis (corium)
ini terdiri dari 2 lapisan yaitu :
1. Pars
Papilaris (Stratum Papilar) : bagian atas yang berisi ujung saraf dan
pembuluh darahdan pembuluh getah bening.
2. Pars Retikularis
(Stratum Retikularis) : bagian bawah yang terdiri dari
serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, serabut elastin dan
serabut retikulin.
Serabut
kolagen memberikan kekuatan pada kulit, serabut elsatis memberikan kelenturan pada
kulit, serabut retikulin di sekitar kelenjar dan rambut memberikan
kekuatan pada alat - alat tersebut. Dermis atau korium merupakan lapisan di
bawah epidermis, dermis terdiri dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan
, yaitu :
·
Pars papilare
Pars papilare adalah lapisan yang
merupakan bagian menonjol ke epidermis, lapisan pars papilare berisi ujung
serabut saraf dan pembuluh darah.
·
Pars retikulare
Pars retikulare merupakan bagian
yang menonjol ke subkutan , lapisan ini terdiri atas serabut-serabut penunjang
( kolagen, elastin , retikulin ), matriks ( cairan kental asam hialuronat dan
kondrotin sulfat serta fibroblast ) dan sel fibroblast yang memproduksi kolagen
serta retikulasi yang terdapat banyak pembuluh darah, limfe, akar rambut, kelenjar
keringat, dan kelenjar sebaseus .
Jaringan
hipodemis / subkutan
Jaringan
hipodemis / subkutan merupakan jaringan yang terdiri atas jaringan ikat longgar
dan berisi sel-sel lemak di dalamnya , pada lapisan ini terdapat ujung-ujung
saraf tepi , pembuluh darah, dan getah bening . Subcutan terdiri dari
kumpulan-kumpulan sel lemak yang dinamakan Adiposa yang tebalnyatidak sama pada
tiap-tiap tempat atau juga pada laki-laki maupun perempuan. Guna lapisanadipose
adalah sebagai bantalan terhadap tekanan pada trauma mekanis yang menimpa
padakulit, isolator panas (untuk mempertahankan suhu), penimbunan cadangan
kalori, dantambahan untuk kecantikan tubuh.Dilapisan ini juga ujung-ujung
syaraf tepi, pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
Ö
Jaringan kulit.
Kulit
disebut juga integument atau kutis yang tumbuh dari dua macam jaringanyaitu
jaringan epitelyang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat
(penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis (kulit dalam).
Ö Kelenjar-kelenjar kulit.
Kelenjar
kulit meliputi kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan kelenjar mamae.
¾
Kelenjar sebasea.
Kelenjar ini berhubungan dengan
folikel rambut yang bermuara dalam sebuah folikel rambut. Kelenjar yang tidak
berhubungan dengan folikel rambut bermuara langsung ke permukaan kulit seperti
yang terdapat pada glans penis, labium minus, dan kelenjar tarsalia pada
kelopak mata.
Kelenjar ini terletak dalam dermis
dan tidak terdapat pada kulit telapak kaki dan tangan. Perkembangan dan
pertumbuhan kelenjar sebasea terutama terjadi selama pubertas di bawah control
hormone, sekresi sebum terjadi terus menerus dan bermanfaat untuk
pemeliharaan kesehatan kulit.
¾
Kelenjar keringat.
Kelenjar keringat adalah kelenjar
tubular bergelung yang tidak bercabang; terdapat pada seluruh kulit kecuali
pada dasar kuku, batas bibir, glans penis dan gendang telinga. Kelenjar ini
paling banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki. Bagian sekretorisnya
terletak di dalam dermis atau hypodermis dan bergabung membentuk massa
tersendiri.
Duktusnya keluar menuju epidermis
dan berjalan berkelok-kelok menyatu dengan epidermis dan berjalan spiral untuk
mencapai permukaan kulit. Tempat bermuaranya disebut pori keringat. Terdapat 2
macam kelenjar keringat yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin.
Kelenjar
keringat ekrin.
Tersebar diseluruh kulit tubuh,
kecuali kulup penis bagian dalam dan telinga luar, telapak tangan, telapak kaki
dan dahi. Badan kelenjar terdapat diantara perbatasan kulit ari (epidermis) dan
kulit dermis. Salurannya berkelok-kelok keluar dan berada pada lapisan jangat
yang berjalan lurus ke pori-pori keringat.
Kelenjar
keringat apokrin.
Kelenjar keringat yang besar dan
hanya dapat ditemukan pada ketiak, kulit putting susu, kulit sekitar alat
kelamin dan dubur. Kelenjar ini terletak lebih dalam dan saluran keduanya
berbelok-belok kemudian lurus menuju epidermis dan bermuara pada folikel
rambut.
¾
Kelenjar payudara (glandula mamae).
Glandula mamae termasuk kelenjar
kulit karena berasal dari lapisan ektodermal yang secara fungsional termasuk
sistem reproduksi. Kelenjar ini terletak di atas fasia pektoralis superfisilis
yang dihubungkan dengan perantaraan jaringan ikat longgar dan jaringan lemak.
Kelenjar ini melekat erat dengan kulit diatasnya. Disekitar putting susu (papila
mamae) terdapat reticulum kutis yang tumbuh dengan baik dan dinamakan
ligamentum suspensorium. Ke dalam putting susu bermuara 15-20 duktuli
laktiferus.
Disekitar papilla mamae terdapat
areala mamae yang mengandung kelenjar sebasea montgomeri (glandula areola
mammae) yang berfungsi untuk melindungi dan melicinkan putting susu pada waktu
bayi mengisap. Pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui, alveoli tampak
kecil dan padat berisi sel-sel granular. Pada waktu hamil, alveoli akan
membesar dan sel-sel membesar.
Ö Pigmentasi kulit.
Warna kulit
ditentukan oleh faktor warna kulitnya sendiri. Kandungan karoten (pigmen) darah
pada pembuluh darah, dermis memberikan warna kemerahan dan kandungan pigmen
melanin memberikan bayangan coklat. Melanin
terletak di dalam lapisan basal dan bagian bawah lapisan taju yang dibuat oleh
epidermis khusus yaitu melanosit yang bertebaran diantara keratinosit lapis
basal dan lapis taju dalam folikel rambut dan jaringan ikat dermis. Perbedaan
warna kulit disebabkan oleh karena perbedaan jumlah dan ukuran melanosom di
dalam keratinosit. Pigmentasi kulit tergantung dari berbagai faktor yaitu
keturunan, hormone, dan lingkungan. Faktor genetic mempengaruhi ukuran satuan
melanin epidermis. Hormone pemacu malanosit MSH (melanosit stimulating hormon)
merangsang perpindahan melanosom ke dalam cabang-cabang sitoplasma melanosit
dan keratinosit. Faktor lingkungan seperti ultraviolet meningkatkan kegiatan
enzim melanosit serta meningkatkan produksi melanin dan penimbunannya di dalam
keratinosit sehingga kulit menjadi coklat.
Ö
Pembuluh darah.
Pembuluhdarah kulit terdiri dari 2
anyaman pembuluh darah nadi yaitu:
a) Anyaman
pembuluh nadi kulit atas atau luar.
Anyaman ini
terdapat antara stratum papilaris dan stratum retikularis, dari anyaman ini
berjalan arteriole pada tiap-tiap papilla kori.
b) Anyaman
pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam.
Anyaman ini
terdapat antar korium dan subkutis, anyaman ini memberikan cabang-cabang
pembuluh nadi kea lat-alat tambahan yang terdapat di korium.
Dalam hal
ini percabangan juga membentuk anyaman pembuluh nadi yang terdapat pada lapisan
subkutis. Cabang-cabang ini kemudian akan menjadi pembuluh darah balik/vena
yang juga akan membentuk anyaman, yaitu anyaman pembuluh darah balik yang ke
dalam.
Peredaran
darah dalam kulit adalah penting sekali oleh karena diperkirakan 1/5 dari darah
yang beredar malalui kulit. Disamping itu pembuluh darah pada kulit sangat
cepat menyempit/melebar oleh pengaruh atau rangsangan panas, dingin, tekanan
sakit, nyaeri dan emosi, penyempitan dan pelebaran ini terjadi secara reflek.
Ö
Saraf kulit.
Kulit juga
seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang
terdiri dari saraf-saraf motorik dan saaf sensorik.
Ujung saraf motorik
berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, sedangkan
saraf sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau
kulit. Pada kulit ujung-ujung, saraf sensorik ini membentuk bermacam-macam
kegiatan untuk menerima rangsangan.
Ujung-ujung
saraf yang bebas untuk menerima rangsangan sakit/nyeri banyak terdapat di
epidermis, disini ujung-ujung sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah
merupakan suatu organ.
Ö
Kulit sebagai indera peraba.
Rasa
sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, di kulit berbeda-beda menurut
ujung saraf yang dirangsang, panas, dingin, dan sakit ditimbulkan karena
tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari suatu benda misalnya mengenai otot
dan tulang.
Panca indera
peraba terdapat pada kulit disamping itu kulit juga sebagai pelepas panas yang
ada pada tubuh, kulit menutupi dan berhubungan dengan selaput lendir yang
melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang. Kulit mempunyai banyak ujung-ujung
saraf peraba yang menerima rangsangan dari luar diteruskan kepusat saraf di
otak.
Ö
Sensasi indera peraba dari
kulit.
Sensasi
kulit terdiri dari rasa, raba, tekanan, panas, dingin, dan rasa sakit.
Reseptor-reseptor tersebar luas pada lapisan epitel dan jaringan ikat tubuh
manusia. Reseptor masing-masing berbeda-beda, yang terbanyak adalah reseptor
rasa sakit, kemudian sensasi raba, dingin, dan panas.
Reseptor
yang terletak di lapisan epitel, ditemukan pada mukos mulut dan traktus
respiratorius untuk rasa raba dan rasa sakit, dan jaringan pitel gepeng
berlapis-lapis pada bagian akar rambut. Reseptor yang terletak pada
jaringan ikat sangat banyak terletak pada kulit dibawah lapisan mukosa disekitar
sendi, pleura, endokardium, peritoneum, dan lain-lain.
Rasa
sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di dalam kulit
berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang panas, dingin, sakit, semua
perasaan ini berlainan. Di dalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu yaitu
tempat perabaan sensitive terhadap dingin dan sakit. Perasaan yang disebabkan
tekanan yang sangat dalam dan rasa yang memungkinkan seseorang menentukan dan
menilai berat suatu benda timbul pada struktur lebih dalam misalnya pada otot
dan sendi.
Ö
Fungsi kulit
Kulit pada
manusia mempunyai fungsi yang sangat penting selain menjalin kelangsungan hidup
secara umum yaitu:
1)
Fungsi proteksi.
Kulit
menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya
terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi
(lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan panas misalnya radiasi, sinar
ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena
adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan
penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit
turutberperan dalam melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan
tanning (pengobatan dengan asam asetil). Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi
karena sifat stratum korneum yang impermeable terhadap berbagai zat kimia dan
air. Di samping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang melindungi kontak zat
kimia dengan kulit. Lapisan keasaman kulit terbentuk dari hasil ekskresi
keringat dan sebum yang menyebabkan keasaman kulit antara PH 5-6,5. Ini
merupakan perlindungan terhadap infeksi jamur dan sel-sel kulit yang telah mati
melepaskan diri secara teratur.
2)
Fungsi absorbs.
Kulit yang
sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang
mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak.
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air
memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan
absorpsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan, dan
metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah diantara sel, menembus
sel-sel epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui
sel-sel epidermis.
3)
Fungsi kulit sebagai pengatur panas.
Suhu tubuh
tetap stabil messkipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal ini karena adanya
penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medulla
oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu visceral 36-37,5 derajat untuk
suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial
kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas dan
kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan
cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit
menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh
tidak dikeluarkan).
Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat, kontraksi otot,
dan pembuluuh daarh kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan
kulit mendapat nutrisi yang cukup baik. Tonus vaskular dipengaruhi oleh saraf
simpatis (asetilkolin).
4)
Fungsi ekskresi.
Kelenjar-kelenjar
kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau zat sisa metabolism
dalam tubuh berupa NaCl, urea, asamurat, dan amonia. Sebum yang diproduksi oleh
kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak yang
melindungikulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi
kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.
5)
Fungsi persepsi.
Kulit
mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Respons terhadap
rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin
diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papilla dermis dan markel
renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis. Serabut saraf sensorik
lebih banyak jumlahnya didaerah yang erotik.
IX. Daftar
Pustaka
Badiah, Atik. 2002. Sistem
Penginderaan dan Integumen. Jakarta: Departemen Kesehatan Indonesia Pusat
Pendidikan Tenaga Kerja.
Kimball, W John.1983. Biologi. (Penerjemah:
Siti Soetarni, Nawangsih Sugiri) Bogor: Pernerbit Erlangga.
Evelyn, C Pearce.2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Setiadi. 2007.Anatomi dan Fisiologi Manusia. Surabaya: Graha Ilmu