Sabtu, 28 Februari 2015

LAPORAN BIOKIMIA YOGHURT

YOGHURT

       I.            Tujuan
Untuk dapat membuat yoghurt.

    II.            Prinsip
Berdasarkan fermentasi susu dengan cara penambahan bakteribakteri Lactobacillus bulgaris dan Streptoccus thermophillus.

 IV.            Teori
4.1. Definisi
Yoghurt adalah susu asam yang merupakan hasil fermentasi susu oleh bakteri asal laktat. Yoghurt biasanya dibuat dengan menggunakan dua jenis bakteri asam laktat yaitu Streptococcus termophilus dan Lactobacillus delbruecki ssp bulgaricus sebagai starter. Selain itu ada juga yoghurt yang ditambahkan dengan bakteri asam laktat yang bersifat probiotik, misalnya Lactobacillus acidophilusLactobacillus casei, dan Bifidobacterium. Bakteri probiotik bisa hidup dan melakukan proses metabolisme di dalam usus, sedangkan Sterptococcus thermophillus dan Lactobacillus delbruecki ssp bulgaricus tidak bisa hidup dalam saluran pencernaan.
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Kedua bakteri yoghurt ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa. yoghurt yang nikmat dan bergizi siap dinikmati.
Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan cara penambahan bakteri – bakteri Lactobacillus bulgaris dan Streptoccus thermophillus. Dengan fermentasi ini maka rasa yoghurt akan menjadi asam, karena adanya perubahan laktosa menjadi asam laktat oleh bakteri-bakteri tersebut. Kedua macam bakteri tersebut akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa. Lactobacillus bulgaricus lebih berperan pada pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus thermophilus lebih berperan pada pembentukan cita rasa yoghurt.
Proses fermentasi yoghurt berlangsung melalui penguraian protein susu. Sel-sel bakteri menggunakan laktosa dari susu untuk mendapatkan karbon dan energi dan memecah laktosa tersebut menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim β-galaktosidase. Proses fermentasi akhirnya akan mengubah glukosa menjadi produk akhir asam laktat.

                 Laktosa → Glukosa + Galaktosa →Asam piruvat → Asam laktat + CO2 + H2O

Adanya asam laktat memberikan rasa asam pada yoghurt. Hasil fermentasi susu ini merubah tekstur susu menjadi kental. Hal ini dikarenakan protein susu terkoagulasi pada suasana asam, sehingga terbentuk gumpalan. Proses ini memakan waktu 1-3 hari yang merupakan waktu tumbuh kedua bakteri, dan bekerja menjadi 2 fasa, kental dan bening encer dan rasanya asam.

4.2. Kasifikasi Yoghurt
4.2.1.      Berdasarkan komposisinya
Yoghurt dibedakan menjadi :
a.    Yoghurt berkadar lemak penuh dengan kandungan lemaknya diatas 3%.
b.    Yoghurt berkadar lemak medium kandungan lemaknya   0,5-3%.
c.    Yoghurt berkadar lemak rendah bila kandungan lemaknya kurang dari 0,5%.
4.2.2.      Berdasarkan metode pembuatannya
Yoghurt dibagi menjadi dua yaitu :
1.      Set Yoghurt 
Bila fermentasi atau inkubasi susu dilakukan dalam kemasan kecil sehingga gumpalan susu yang terbentuk tetap utuh dan tidak berubah sewaktu akan didinginkan atau sampai konsumsi, maka produk tersebut disebut set yoghurt.
2.      Stirred Yoghurt
Stirred yoghurt fermentasinya dalam wadah yang benar setelah fermentasi selesai, produk dikemas dalam kemasan kecil, sehingga penggumpalan susu dapat berubah atau pecah sebelum pengemasan dan pendinginan selesai.
4.2.3.      Berdasarkan cita rasanya
Yoghurt dibedakan menjadi yoghurt alami atau sederhana dan yoghurt buah.
1.      Yoghurt alami yaitu yoghurt yang tidak ditambahkan cita rasa yang lain sehingga asamnya tajam.
2.      Yoghurt buah adalah yoghurt yang ditambahkan dengan komponen cita rasa yang lain seperti buah-buahan, sari buah, flavor dintetik dan zat pewarna.
Jenis- jenis yoghurt yang telah dimodifikasi atau diolah lebih lanjut setelah fermentasi diantaranya:
1)      Yoghurt pasteurisasi untuk memperpanjang masa simpannya.
2)      Yoghurt beku yaitu yoghurt yang dibekukan dan simpan pada suhu beku, biasanya pada suhu –88,2­­ 0C.
3)      Yoghurt konsentrasi (pekat)  yaitu yoghurt yang dipekatkan sampai kandungan bahan kering 24 %.
4)      Yoghurt kering  (powder)  adalah yoghurt pekat yang dikeringkan sampai kandungan bahan kering mencapai 90 – 94 %.

4.3. Manfaat Yoghurt
Inilah berbagai manfaat yoghurt untuk kesehatan :
1.    Menyehatkan pencernaan
Yoghurt dapat membantu masalah perut. Probiotik (jenis bakteri yang menguntungkan) terkandung dalam beberapa yogurt menyeimbangkan mikroflora dalam usus dan dapat membantu pencernaan serta menjaga tubuh tetap fit.
Untuk mendapat manfaatnya, pastikan yoghurt mengandung setidaknya satu miliar unit pembentuk koloni (colony-forming units atau CFUs) probiotik hidup. Informasi ini biasanya tersedia di situs-situs merk Yoghurt terkenal. Beberapa macam manfaat yoghurt untuk kesehatan percernaan seperti : mengatasi diare, radang usus, kanker usus atau intoleransi laktosa.
2.    Mengurangi risiko terjadinya infeksi pada vagina
Wanita yang mengkonsumsi yoghurt dapat mengurangi tingkat keasaman (pH) sehingga dapat mengurangi perkembangan infeksi jamur.
3.    Meremajakan wajah
Tidak perlu biaya mahal untuk merawat kulit agar terlihat sempurna. Yogurt mengandung asam laktat, yang merupakan komponen dalam prenting bahan kimia untuk pergantian kulit. Pengelupasan lapisan atas kulit dapat membersihkan noda dan menyebabkan perubahan warna, bahkan dapat mengurangi kerutan-kerutan halus.
Caranya sederhana: Campurkan 1 cangkir yoghurt dengan 2 – 3 tetes minyak almond atau minyak zaitun dan satu sendok makan madu. Oleskan ke wajah dan biarkan selama 20 – 30 menit, lalu bilas dan keringkan. Hasilnya, kulit wajah akan lebih bercahaya.
4.    Pembersih yang ramah lingkungan
Perabotan dari kuningan dapat berkilau kembali menggunakan yoghurt. Asam laktatnya juga berfungsi menggerogoti kotoran. Untuk membuat barang kuningan terlihat baru lagi, gunakan teknik pembersihan yang diajarkan Ms. Bond. Usap seluruh bagian dengan kain basah, lalu tuangkan beberapa sendok makan yogurt ke kain bersih dan gosokkan ke permukaan perabot sampai mengkilap. Lap sisa-sisa yoghurt, cuci dengan sabun dan air panas, dan kilapkan dengan kain bersih untuk melihat seberapa berkilaunya perabot kuningan tersebut.
5.    Menurunkan risiko darah tinggi
Dengan mengkonsumsi yoghurt 2-3 porsi sehari, dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi.

6.    Menjaga jantung tetap sehat
Yoghurt juga baik untuk jantung sebab rendah lemak, bahkan bebas lemak. Mengonsumsinya dapat membantu menurunkan risiko terserang tekanan darah tinggi. Protein khusus dalam susu mengatur tekanan darah, kadar kalsium, magnesium, potasium, dan menyebabkan efek penurun tekanan darah.
7.    Mencegah Osteoporosis
Karena berbahan dasar susu, maka dalam yoghurt mengandung kalsium dan vitamin D. Kedua zat ini dapat membentu seseorang terkena osteoporosis.
8.    Membantu kita lebih kenyang
Kandungan kalori yang terdapat dalam yoghurt manjadikan yoghurt makanan yang dapat membantu sesorang merasa lebih kenyang.
Begitu banyak manfaat yoghurt untuk kesehatan. Tak salah, jika yoghurt sangat disarankan untuk dikonsumsi. Untuk mendapatkan manfaat yang lebih maksimal, sebaiknya bagi anda untuk lebih selektif memilih yoghurt. Karena banyak sekali dipasaran dijual beraneka merk yoghurt yang mengandung bahan pengawet, pewarna, maupun rasa. Jangan lupa untuk menyimpanya dalam suhu dingin karena yoghurt tinggi protein dan mengandung bakteri aktif yang mudah rusak jika disimpan pada suhu ruang dan terkena paparan sinar matahari.

    V.            Alat dan Bahan
5.1. Alat
1)      Erlenmeyer
2)      Batang pengaduk
3)      Hot plate
4)      Inkubator
5)      sendok
6)      Panci
7)      Alumunium foil
8)      Oven
9)      Thermometer
10)  Beaker glass
11)  Neraca analitik
12)  Pipet tetes
13)  Gelas ukur
14)   

5.2. Bahan
1)      Air
2)      Susu bubuk 50 gram
3)      Starter yoghurt


 VI.            Prosedur
6.1. Pembuatan Yoghurt
1)      Timbang beaker glass di atas neraca analitik. Kemudian disetarakan.
2)      Masukkan susu bubuk sebanyak 50 gram ke dalam beaker glass.
3)      Masukkan susu bubuk ke dalam erlenmeyer (1000 ml) kemudian larutkan dalam 600 ml air hangat dan di kocok.
4)      Panaskan kembali diatas panci yang berisi air dengan suhu 900C.
5)      Setelah 900 C, keluarkan erlenmeyer dari panci. Lalu di tutup dengan alumunium foil. Dan di dinginkan hingga suhu 450 C.
6)      Setelah 450 C, tambahkan starter yoghurt sebanyak ± 3 – 4 sendok makan ke dalam larutan susu yang ada di erlenmeyer.
7)      Masukkan ke dalam inkubator selama 24 jam dan dinginkan dalam lemari es.

6.2. Pengujian Yoghurt
1)      Pengujian karbohidrat (uji molisch)
a)      Masukkan 1 ml larutan sample (yoghurt) ke dalam tabung reaksi.
b)      Tambahkan 3 tetes pereaksi molisch ke dalam tabung reaksi.
c)      Masukkan 1 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung yang telah dimiringkan.
d)     Bila ada perubahan diantara perbatasan kedua lapisan sample, ini menunjukkan hasil yang positif.

2)      Pengujian protein (uji ninhidrin)
a)      Masukkan 0,1 ml larutan sample (yoghurt) ke dalam tabung reaksi.
b)      Tambahkan 1 ml larutan buffer asetat 0,1 N pH 5 ke dalam tabung reaksi.
c)      Tambahkan 20 tetes larutan anhidtrin dalam aseton.
d)     Panaskan di atas penangas air selama beberapa menit.
e)      Perhatikan perubahan warna yang terjadi.

3)      Pengukuran pH
a)      Masukkan sample (yoghurt) ke dalam tabung reaksi.
b)      Masukkan ke dalam pH meter yang telah di kalibrasikan terlebih dahulu.
c)      Catat volume pH yang muncul.


VII.            Data Pengamatan

7.1. Pengujian Karbohidrat (Uji Molisch)

Sample
Hasil
Keterangan
Yoghurt
+
Adanya cincin yang berwarna coklat di bagian bawah tabung reaksi.

7.2. Pengujian Protein (Uji Ninhidrin)

Sample
Hasil
Keterangan
Yoghurt
+
Warna larutan menjadi berwarna ungu keruh.

7.3. Pengukuran pH

pH  yang di dapat adalah 4,00


VIII.            Pembahasan
Pada praktikum kali ini di buat yoghurt. Dalam pembuatannya, tidaklah memakai bahan dasar susu segar dari hasil perahan langsung. Melainkan menggunakan susu bubuk (susu instant). Susu ini dapat digunakan, karena merupakan susu yang murni dan juga steril sehingga tidak perlu proses pasteurisasi. Susuharus dipanaskan terlebih dahulu. Pemanasan ini bertujuan untuk mematikan semua mikroba yang ada pada susu seperti Mycobacterium tubercolis, micrococcus dan yang lainnya, yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri starter. Saat susu mengalami proses pemanasan, susu harus selalu diaduk. Hal ini karena agar susu tidak pecah dan agar tidak mengendap di bagian bawah beaker glass. Lalu setelah itu susu akan dipanaskan sampai suhu ± 90° C. Dan selama proses pemanasan harus selalu dipantau suhunya dengan menggunakan thermometer. Lalu pada saat setelah proses pemanasan, maka susu harus didinginkan. Hal ini karena agar saat penambahan bibit bakteri pada yoghurt, bakteri tidak langsung mati. Kemudian setelah susu berada pada suhu ± 45° C, lalu ditambahkan bibit bakteri ke dalam susu secara perlahan sambil diaduk – aduk.
Pada pembuatannya bibit bakteri yang digunakan, yakni  Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Namun yang di gunakan adalah indukan yoghurt dari bibit yoghurt yang telah jadi dan telah beredar di pasaran. Tapi yang digunakan adalah bibit yoghurt yang tidak berasa, dan bukan dari yoghurt yang telah diberi berbagai rasa. Bakteri – bakteri ini akan memicu proses fermentasi dari susu, dengan mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Proses fermentasi berlangsung dalam keadaan anaerob, dimana dalam proses ini tidak melibatkan serangkaian transfer elektron yang dikatalisis oleh enzim yang terdapat dalam membran sel.
Lalu setelah diamasukan bibit bakteri pada susu, maka erlenmeyer pun di balut seutuhnya dengan menggunakan alumunium foil. Supaya suhu yang ada di dalam tetap terjaga dan terlindung dari sinar yang masuk. Untuk kemudian di inkubasi pada suhu sekitar 38°C selama ± 24 jam. Setelah di inkubasi, lalu dimasukan dalam kulkas agar proses pembiakan nya berhenti dan tidak terus - menerus dilanjutkan. Dan setelah didiamkan dalam kulkas selama ± 1 hari. Dan yoghurt pun siap untuk dinikmati juga ditambahkan perasa bila ingin dikonsumsi. Namun sebelum di inkubasi dalam kulkas selama 1 hari, dilakukan beberapa pengujian terlebih dahulu.
Pengujian – pengujian yang dilakukan pada sample yoghurt kali ini meliputi pengujian karbohidrat yaitu uji molisch, pengujian protein yaitu uji ninhidrin dan pengukuran pH pada yoghurt.
Pada uji molisch dilakukan dengan sample ditambahkan pereaksi molisch dan asam sulfat pekat. Hasilnya adalah terbentuk cincin berwarna coklat pada dasar larutan. Ini menunjukkan adanya karbohidrat yang terkandung dalam susu (laktosa). Laktosa merupakan karbohidrat susu yang digunakan sebagai sumber energi selama pertumbuhan biakkan bakteri dan akan menghasilkan asam laktat. Terbentuknya asam laktat dari hasil fermentasi laktosa menyebabkan keasaman susu meningkat atau pH yang akan menurun.
Pada uji ninhidrin dilakukan dengan sample ditambahkan larutan buffer pH 5, ditambahkan 20 tetes larutan anhidrin dalam aseton untuk kemudian dipanaskan selama beberapa menit. Dan hasilnya larutan menjadi berwarna ungu keruh, hal ini menunjukkan bahwa yoghurt mengandung protein (kasein). Kasein merupakan komponen terbanyak dalam susu yang sangat peka terhadap asam. Dalam kondisi keasaman yang rendah maka kasein menjadi tidak stabil sehingga kasein akan terkoagulasi dan membentuk padatan yang disebut yoghurt. Pada umumnya yoghurt yang baik memiliki total asam laktat 0,85 % sampai 0,95 %  atau derajat keasaman (pH) 4 – 4,5.
Pada pengukuran pH sample, didapat pH dengan volume 4,00 (keadaan asam). Namun bukan berarti yoghurt tersebut tergolong dalam asam kuat. Maka masih bisa di konsumsi.
Beberapa kelebihan yoghurt yang tidak dimiliki oleh susu murni yaitu :
1.    Sangat cocok dikonsumsi oleh orang yang sensitif dengan susu (yang ditandai dengan diare) karena laktosa yang terkandung pada susu biasa sudah disederhanakan dalam proses fermentasi  yoghurt.
2.    Bila dikonsumsi secara rutin bahkan mampu menghambat kadar kolestrol dalam darah karena yoghurt mengandung bakteri lactobacillus. Lactobacillus berfungsi untuk menghambat pembentukan kolestrol dalam darah kita yang berasal dari makanan yang kita makan seperti jeroan atau daging.
3.    Meningkatkan daya tahan tubuh kita karena yoghurt mengandung banyak bakteri baik sehingga secara otomatis dapat menyeimbangkan bakteri jahat yang terdapat dalam susu kita.

 IX.            Kesimpulan

Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa yoghurt mengandung karbohidrat (laktosa) dan protein (kasein) dengan pH asam 4,00.  Yoghurt ini baik untuk di konsumsi bagi manusia karena banyak manfaatnya.


    X.            Daftar Pustaka
Winarno.  F. G. S.  Fardiaz  dan  D.  Fardiaz. 1980.  Pengantar  Teknologi  Pangan. IPB.
Purnomo, H. dan M. Padaga, 1993 Susu dan Produk  Olahannya.  Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
Adnan,  M.,  1984.  Kimia  dan  Teknologi Pengolahan  Air  Susu.  Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadja Mada. Yogyakarta.
Sudarmadji  dan  K.R.  Kuswanto,  1989 Proses – Proses  Mikrobiologi  Pangan. Pusat  Antar  Universitas  Pangan  dan Gizi. Universitas  Gadja  Mada Yogyakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar