PENENTUAN KADAR
KOLESTEROL
I.
Tujuan
1.1.
Untuk dapat
menyiapkan pasien agar dapat melakukan pemeriksaan kolesteroldalam darah
1.2.
Untuk dapat
menginterpretasikan hasil laboratorium yang telah di peroleh.
II.
Prinsip
Berdasarkan
metode CHOD – PAP.
III.
Reaksi
Kolesterol
esterase
Kolesterol
oksidase
2
H2O2 + fenol + 4 – aminofenazon
POD
4
– (p – benzokinonmonoimino) – fenazon + 4 H2O
IV.
Teori
4.1.
Definisi
Kolesterol merupakan unsur makanan yang banyak
dijumpai dalam bahan makanan sehari-hari yang berasal dari tumbuhan maupun dari
produk hewan. Kadar kolesterol dalam setiap jenis bahan makanan khususnya yang
berasal dari produk hewan bervariasi tergantung jenis dan macam produk hewan.
Kandungan kadar kolesterol pada setiap bagian tubuh hewan berbeda, ada bagian yang sangat banyak mengandung
kolesterol dan bagian lain sebaliknya. Sebagai
contoh pada otak, hati dan kuning telur memiliki kadar kolesterol yang
sangat tinggi. Kolesterol secara fisiologi penting bagi tubuh, karena merupakan
bahan untuk membangun membran sel dan hormon-hormon yang memiliki peranan vital
khususnya kelompok hormon steroid.
Kolesterol merupakan sterol yang paling banyak
terdapat dalam badan manusia, terutama pada otak, jaringan syaraf, cairan
empedu dan darah. Senyawa ini merupakan penyusun utama batu empedu. Kolestrol
banyak dijumpai pada lemak binatang, tetapi tidak pernah ditemukan pada lemak
tumbuhan. Tumbuhan mempunyai sterol yang disebut fitosterol.
Kolesterol atau yang disebut juga dengan lemak tak
jenuh merupakansubstansi seperti lilin yang warnanya putih, kolesterol secara
alami sudah ada dalam tubuh kita. Hati adalah yang memproduksi kolesterol,
kolesteorol berfungsi untuk membangun dinding sel dan juga untuk membuat
hormon-hormon tertentu. Sebenarnya tubuh manusia sudah bisa menghasilkan kolesterol
sendiri, namun karena manusia mengkonsumsi makan-makanan yang mengandung lemak
sehingga menyebabkan seseorang kadar lemak dalam tubuhnya sangat berlebih. Penyakit
jantung dan penyakit pembuluh darahmerupakan penyakit yang disebabkan oleh
kadar kolesterol yang berlebihan dalam darah. Hal itu bisa terjadi
karenakolesterolyang berlebih akanmembentuk bekuan dan plak yang akan menyumbat
arteri dan akhirnya memutuskan aliran darah ke jantung yang akan menyebabkan
serangan jantung, dan ke otak akan menyebabkan stroke. Jadi agar terhindar
dariserangan jantung sangat disarankan untuk mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh
kita. Jika seseorang pernah mengalami serangan jantung atau pembedahan bay pass,
kadar kolesterolnya harus diperiksa secara rutin. Dengan menjaga kolesterol
agar tetap wajar merupakan jaminan terbaik untuk terhindar dari penyumbatan
pembuluh darah arteri.
4.2.
Jenis Kolesterol
Setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya,
di mana 80% diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan.
Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu :
·
Kolesterol HDL (High-Density
Lipoprotein)
HDL
adalah “kolesterol baik” karena mempunyai kemampuan untuk membersihkan pembuluh
darah arteri.
·
Kolesterol LDL (Low-Density
Lipoprotein)
LDL
adalah “kolesterol jahat” yang membuat endapan dan menyumbat pembuluhdarah
arteri.
Selain itu ada juga Trigliserida. Lemak ini
terbentuk sebagai hasil dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk
lemak tetapi juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang
berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. Kadar
trigliserida ini akan meningkat bila kita mengkonsumsi kalori berlebihan, lebih
besar daripada kebutuhan kita.
Kolesterol LDL sering disebut dengan kolesterol
‘jahat’, karena peningkatan kadar kolesterol ini dalam darah dihubungkan dengan
peningkatan resiko penyakit jantung koroner. Kolesterol LDL akan berakumulasi
di dinding arteri sehingga membentuk semacam plak yang menyebabkan dinding
arteri menjadi kaku dan rongga pembuluh darah menyempit. Proses ini dikenal
dengan nama atherosklerosis. Kolesterol HDL sebaliknya sering disebut dengan
kolesterol ‘baik’ karena kolesterol HDL mencegah terjadinya atherosklerosis
dengan cara mengeluarkan kolesterol ‘jahat’ dari dinding arteri dan
mengirimkannya ke hati. Jadi, bila kadar kolesterol LDL tinggi sedangkan kadar
kolesterol HDL rendah maka merupakan faktor resiko terjadinya atherosklerosis.
Sebaliknya yang diharapkan adalah kadar kolesterol LDL rendah dan kadar
kolesterol HDL yang tinggi.
Kadar kolesterol baik LDL maupun HDL juga
dipengaruhi oleh faktor herediter atau keturunan. Pada pasien dengan familial
hypercholesterolemia (FH), terdapat pengurangan jumlah yang signifikan dari
reseptor kolesterol LDL dalam hatinya.Pasien ini juga akan rentan menderita
atherosklerosis dan serangan jantung pada usia muda. Makanan yang banyak
mengandung lemak jenuh dan kolesterol akan meningkatkan kadar kolesterol LDL
dalam darah. Lemak dibagi menjadi lemak jenuh dan lemak tak jenuh berdasarkan
pada struktur kimianya. Lemak jenuh terutama berasal dari daging dan produk
olahan susu yang akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Beberapa minyak
tumbuhan yang dibuat dari buah kelapa, sawit, dan cokelat juga tinggi kadar
lemak jenuhnya. Menurunkan kadar kolesterol LDL saat ini merupakan fokus utama
dalam mencegah atherosklerosis dan serangan jantung. Beberapa dokter dan ahli
percaya bahwa keuntungan menurunkan kadar kolesterol LDL antara lain :
1)
Mengurangi dan
menghentikan pembentukan plak kolesterol pada dinding pembuluh darah.
2)
Memperlebar
rongga arteri.
3)
Mencegah
pecahnya plak kolesterol yang mempunyai resiko membentuk gumpalan darah/trombus
(faktor resiko stroke)
4)
Menurunkan
resiko serangan jantung.
5)
Menurunkan
resiko stroke.
Kolesterol total sebenarnya merupakan
susunan dari banyak zat, termasuk trigliserida, kolesterol HDL dan kolesterol
LDL. Kategori kadar kolesterol total:
·
Normal
200
·
Batas tinggi 200
– 239
·
Tinggi
240
4.3.
Fungsi Kolesterol
Kolesterol adalah lemak yang sebagian besar dibentuk
oleh tubuh sendiri terutama di dalam hati. Fungsi kolesterol adalah sebagai
bahan pembentuk berbagai jenis hormon steroid antara lain hormonestrogen, progesteron,
dan androgen. Juga merupakan prvitamin D yang terdapat di jaringan bawah kulit.
Dengan pertolongan sinar matahari, terutamasinar ultravioletnya, pro vitamin D
itu diubah menjadi vitamin D. Fungsi kolesterol berikutnya adalah sebagai bahan
pembentuk asam empedu dan garam empedu. Bila kadar kolesterol dalam darah
tinggi dapatmenyebabkan timbulnya atherosklerosis yaitu kolesterol mengendap di
dinding pembuluh darah membentuk plak, sehingga saluran darah menyempitdan
mengeras lama – lama terjadi penyumbatan. Apabila penyumbatan terjadi di
pembuluh nadi yang mensuplai darah ke dinding jantung maka menyebabkan penyakit
jantung koroner.
4.4.
Hiperlipidemia
Yang dimaksud dengan
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid /
lemak darah. Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2 yaitu:
Ø Hiperlipidemia Primer
Banyak
disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan pada
waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada
keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan
lemak di bawah jaringan kulit).
Ø Hiperlipidermia Sekunder
Pada
jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit
tertentu, misal : diabetes mellitus, gangguan tiroid, penyakit hepar, dan
penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversible ( berulang ).
V.
Alat dan Bahan
5.1.
Alat
1)
Tabung reaksi
2)
Kuvet
3)
Spektrofotometer
4)
Pipet piston
5)
Tisu
5.2.
Bahan
1)
Sample (serum
darah manusia)
2)
Reagen yang
mengandung :
4-aminoantipyrin 0,30
Phenol 6
Peroksidase >0.5
Kolesterol esterase > 0.15
Kolesterol oksidase > 0.1
Pipes buffer 80
; pH 6,8
3)
Larutan standard
:
Kolesterol 5,17
(200
)
Persiapan
dan stabilitas larutan:
1.
Reagen :
Larutan
siap untuk digunakan. Reagen ini stabil sampai waktukadaluarsa bila disimpan
pada 2 – 8 °C, tidak terkontaminasi dan terlindung dari cahaya langsung.
2.
Standar :
Larutan
siap untuk digunakan. Larutan standar stabil sampai waktu kadaluarsa bila
disimpan pada 2 – 8 °C.
VI.
Prosedur
Panjang
gelombang : Spektrofotometer Hg
546 nm
Suhu
Inkubasi : 20oC
– 25oC
Pengukuran
dilakukan terhadap blanko reagen (BR)
Untuk
setiap pemeriksaan hanya butuh satu BR
Cara
Kerja :
1)
Pipetkan dengan
menggunakan pipet piston ke dalam tabung reaksi / kuvet :
Keterangan
|
Blanko Reagen
(
|
Standar (
|
Sample (
|
Standar
|
-
|
20
|
-
|
Sample
|
-
|
-
|
20
|
Reagen
|
2000
|
2000
|
2000
|
2)
Campurkanlah dan
inkubasikan selama 10 menit pada suhu 20oC – 25oC atau
selama 5 menit pada suhu 37oC.
3)
Baca
absorbansinya.
4)
Lakukan juga
pada waktu inkubasi selama 20 menit, 30 menit, 40 menit, 50 menit dan 60 menit
(1 jam).
5)
Hitung
konsentrasinya pada nilai absorbandi terbesar.
VII.
Data Pengamatan
Nama
pasien : Ny. Mayah
Kode
sample : 10 – 07
Konsentrasi
spektrum : 100
Tabel absorbansi untuk larutan standar :
Larutan
Standar
|
Absorbansi
|
Ke – 1
|
1,065
|
Ke – 2
|
1,441
|
Ke – 3
|
1,549
|
Ke – 4
|
1,378
|
Ke – 5
|
1,155
|
Ke – 6
|
1,090
|
Tabel absorbansi untuk larutan sample (serum) :
Sample
|
Absorbansi
|
Waktu 10 menit
|
1,770
|
Waktu 20 menit
|
1,930
|
Waktu 30 menit
|
1,977
|
Waktu 40 menit
|
1,989
|
Waktu 50 menit
|
1,997
|
Waktu 60 menit
|
2,005
|
Perhitungan
:
Ckolesterol
(
) =
X 5,17
C =
X 5,17
C =
6,691
Ckolesterol
(
) =
X 200
C =
X 200
C =
258,87
VIII.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kadar
kolesterol pada darah. Darah yang digunakan adalah darah yang telah di
sentrifuge dan diambil dalam bentuk serum. Serum ini kemudian akan di reaksikan
dengan reagen. Serum merupakan darah yang telah dipisahkan dari sel – sel darah
merah dan zat – zat koagulan serta biasanya berwarna kuning pucat. Larutan reagen
merupakan campuran dari beberapa enzim yang dapat mengubah kolesterol menjadi
suatu senyawa berwarna sehingga dapat dideteksi oleh spektrofotometri UV – Visible.
Dalam pelaksanaannya harus dilakukan dengan teliti dan berhati – hati agar
sample tidak terkontaminasi oleh zat lain yang akan mempengaruhi hasil praktik.
Pada saat pengambilan larutan – larutan yang akan
digunakan, yakni seperti larutan reagen dan sample dilakukan dengan menggunakan
mikropipet / pipet piston. Hal ini dikarenakan jumlah larutan yang diambil
sangat sedikit (20 μl). Sebelum pipet piston digunakan, bagian atas pipet (thumb
knob) harus ditekan berkali – kali untuk memastikan lancar atau tidaknya
mikropipet. Kemudian bagian bawah pipet piston yang disebut sebagai tip, harus
di bersihkan terlebih dahulu. Thumb knob ditekan sampai hambatan pertama (first
stop), tetapi jangan ditekan berlebihan ke dalam lagi. Karena cairan yang
terambil akan lebih besar dari pada jumlah yang sebenarnya. Setelah itu, tip
dimasukkan ke dalam cairan sedalam
0,5 cm, karena
jika kurang dari nilai tersebut dikhawatirkan cairan tidak terambil secara full
atau sempurna yang mengakibatkan adanya gelembung udara yang terambil. Sedangkan
jika lebih dari nilai tersebut dikhawatirkan terdapat zat yang dapat
mengkontaminasikan cairan dari tip pipet. Selanjutnya pipet ditahan, kemudian
tekanan dari thumb knob dan dilepaskan hingga cairan masuk ke tip. Ujung tip
dipindahkan ke dalam kuvet. Untuk mengeluarkan cairannya, thumb knob ditekan
sampai hambatan kedua / second stop atau ditekan semaksimal mungkin sehingga semua
cairan keluar dari ujung tip. Pipet piston digunakan dalam percobaan ini karena
memiliki ketelitian, sensitivitas, dan spesifisitas yang lebih tinggi dan
akurat dibandingkan dengan pipet gelas.
Pada kuvet blanko, yang akan dimasukkan adalah 20 μl
larutan standar dan 2000 μl larutan reagen. Kemudian di reaksikan di dalam
tabung reaksi terlebih dahulu dan di kocok agar larutan homogen / tercampur
secara sempurna. Setelah itu barulah dimasukkan ke dalam kuvet. Lalu kuvet akan
diinkubasikan pada suhu ruang yaitu 25oC selama 10 menit. Proses
inkubasi ini bertujuan untuk memberikan waktu terjadinya reaksi antara kedua
larutan dalam campuran tersebut. Inkubasi ini juga dilakukan terhadap kuvet
sampel. Pengukuran blanko perlu dilakukan karena dikhawatirkan akan terjadi
perubahan reagen pada saat proses inkubasi dan memberikan serapan pada panjang
gelombang pengukuran di spektrofotometer UV – Visible.
Pada saat proses inkubasi, terjadi reaksi antara
reagen dengan kolesterol yang terdapat pada sampel (serum). Setelah diinkubasi,
larutan yang tadinya berwarna bening berubah menjadi warna merah rosa. Warna
merah tersebut menandakan telah terjadinya reaksi antara enzim dengan
kolesterol. Warna merah tersebut berasal dari senyawa quinoneimine, yang
merupakan hasil reaksi antara reagen dan kolesterol. Perubahan warna menjadi merah
diperlukan agar sample dapat diukur absorbansinya dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis, khususnya dengan sinar visibel. Quinoeimine akan
terukur absorbansinya pada panjang gelombang 546 nm dan nilai absorbansi
tersebut sebanding dengan kadar kolesterol dalam darah.
Setelah proses inkubasi telah selesai, masing – masing
larutan blanko, standard dan sampel diukur absorbansinya dengan
spektrofotometer. Pengukuran dilakukan dengan panjang gelombang 546 nm yang
merupakan panjang gelombang maksimum pada pengukuran quinoeimine. Pengukuran
absorbansi pada spektrofotometer UV – Vis dilakukan dengan beberapa kali pada
menit ke – 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 ( 1 jam). Dan untuk hasil selanjutnya pada
perhitungan, digunakan nilai absorbansi yang terbesar saja. Karena pada saat
itulah dimana telah terjadinya reaksi enzimatik pada larutan standard maupun
sample.
Hasil pada pengujian kali ini di dapat nilai konsentrasi
kolesterol standard sebesar 6,691
. Nilai konsentrasi kolesterol dalam sampel yang
diperoleh dari perhitungan adalah sebesar 258,87
. Nilai konsentrasi kolesterol (normal) adalah dibawah
200
. Bila melebihi 240
beresiko tinggi terkena serangan jantung dan
stroke. Maka pasien kali ini (Ny. Mayah) mempunyai kadar kolesterol yang tidak
normal (berlebih). Ini merupakan hal yang berbahaya bagi pasien.
Hiperkolesterol dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya adalah makanan. Makanan yang banyak mengandung kolesterol
dengan kadar lemak jenuh akan meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density
Lipoproteins), Trigliserida, dan Lp(a) dalam darah. Lemak jenuh ini berasal
dari daging dan produk olahan susu yang akan meningkatkan kadar kolesterol
darah. Beberapa minyak tumbuhan juga diketahui memiliki kadar lemak jenuh yang
tinggi seperti minyak yang terbuat dari buah kelapa dan sawit Selain pola makan
yang tidak seimbang, faktor keturunan, kelebihan berat badan (obesitas),
merokok serta jarang berolahraga merupakan penyebab umum kolesterol tinggi.
Karena itu, perlu dijaga pola makannya untuk mengurangi
kadar kolesterol. Caranya antara lain perbanyak konsumsi makanan berserat,
berolahraga teratur, perbanyak aktivitas fisik minimal jalan kaki tiap hari 30
– 40 menit supaya terjadi pembakaran lemak dan kalori, hindari minuman bersoda
dan minuman beralkohol, serta merokok. Perbanyaklah mengonsumsi sayuran dan
buah yang mengandung fitosterol seperti apel, pisang, anggur, melon, buncis,
brokoli, kembang kol, gandum dan beras merah, termasuk kacang tanah dan
kedelai. Periksa ke dokter atau laboratorium klinik secara teratur agar bisa
mengontrol kadar kolesterol dan tetap sehat. Terutama pada saat usia lebih dari
20 tahun, disarankan agar mengecek kadar kolesterol minimal 5 tahun sekali agar
terhindar dari arteriosklerosis, penyakit jantung koroner dan juga stroke.
IX.
Kesimpulan
Pada
praktikum kali ini dapat di simpulkan bahwa pasien Ny. Mayah memiliki kadar
kolesterol darah sebesar 258,87
. Kadar tersebut
melebihi batas normal. Maka dari itu pasien beresiko tinggi terkena serangan
jantung dan stroke.
X.
Lampiran
Pertanyaan
:
1)
Tuliskan
struktur kolesterol dan jelaskan manfaat kolesterol di dalam tubuh kita !
2)
Mengapa
kolesterol di dalam darah ada dalam bentuk lipoprotein dan sebutkan macam – macam
lipoprotein !
3)
Selain
kolesterol, apa saja yang termasuk lipid plasma ?
4)
Bagaimana
prinsip pemeriksaan kolesterol dengan metode CHOD – PAP ?
Jawaban
:
1)
Struktur
kolesterol :
Fungsi Kolesterol dalam
Tubuh :
Kolesterol memiliki
peran penting dalam tubuh, salah satunya adalah untuk membantu proses
pembentukan sel – sel sehat dalam tubuh seperti dalam pembentukan hormon dan
asam empedu. Berikut ini adalah fungsi kolesterol lainnya :
· Membentuk hormon seks.
· Membentuk hormon korteks adrenal yang bermanfaat untuk
menjaga keseimbangan metabolisme dan kadar garam dalam tubuh.
· Membantu perkembangan jaringan otak dan syaraf.
· Sebagai pembungkus dan pelapis jaringan syaraf dan
membran sel.
· Memproduksi vitamin D yang bermanfaat bagi kesehatan
tulang dalam tubuh.
· Sebagai bahan pembentukan asam garam, empedu yang
berfungsi untuk meningkatkan pembuangan lemak dalam tubuh.
· Memperkuat jaringan sel-sel yang ada dalam tubuh
sehingga fungsi organ-organ pada tubuh dapat berfungsi secara lebih optimal.
2)
Lipoprotein
adalah stukrur biokimia yang berisi protein dan lemak, yang terikat pada
protein, yang memungkinkan lemak untuk bergerak melalui air pada bagian dalam
dan di luar sel. Protein berfungsi untuk mengemulsi lipid (jika tidak disebut
molekul lemak). Banyak enzim, transporter, protein struktural, antigen, adenin,
dan racun merupakan lipoprotein. Contohnya termasuk lipoprotein densitas tinggi
(HDL) dan lipoprotein densitas rendah (LDL), yang memungkinkan lemak untuk
dibawa dalam aliran darah, protein transmembran dari mitokondria dan kloroplas,
dan lipoprotein pada bakteri. Lipoprotein ini dibagi menjadi 4 jenis:
Ø Kilomikron
Komponen utamanya
adalah trigliserida (85– 90 %) dan kolesterolnya hanya 6%. Fungsinya
Mentransfer lemak dari usus dan tidak berpengaruh dalam proses arteriosklirosis.
Ø VLDL (Very Low Density Lipoprotein) / Pre Beta
Lipoprotein
Terdiri dari protein (8
– 10%) dan kolesterol ( 19% ) dibentuk di hati dan sebagian diusus. Fungsinya
mengangkut triasil – gliserol.
Ø LDL (Low Density Lipoprotein) / Beta Lipoprotein
Komponen terdiri dari
protein 20 % dan kolestrol 45 %. Fungsinya mentransfer kolesterol dalam darah
ke jaringan perifer dan memegang peranan mentrasfer fosfolipid membran sel,
dibutuhkan untuk pembentukan hati dari sisa-sisa VLDL, diambil oleh sel sasaran
melalui endositosis yang diperantarai reseptor.
Ø HDL (High Density Lipoprotein) / Alpha Lipoprotein
Disebut juga
Alpha-1-Lipoprotein dibentuk oleh sel hati dan usus. Fungsinya Mentranspot
kolesterol dari perifer ke hati dimana zat tersebut dimetabolisasi dan
diekskresi.
3)
Macam – macam
lipid/ lemak plasma :
Ø Asam lemak bebas (FFA= free fatty acid) → ada dalam
plasma darah dan terikat dengan albumin
Ø Kolesterol, trigliserida dan fosfolipid → dalam
plasma berbentuk lipoprotein
4)
Prinsip :
GOD
POD
Kadar
glukosa ditentukan setelah pengoksidasian enzim yang dihadapkan dari oksidasi
glukosa. Terbentuknya hydrogen peroksida bereaksi dibawah katalis dari peroksidasi
dengan fenol dan 4-aminofenazon menjadi merah keunguan, quinoneimine tua
sebagai indikator.
XI.
Daftar Pustaka
Anonim.2010. Kolesterol.
Diakses tanggal 31 Oktober 2010, jam 09.300 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol.
Dawiesah, I. S. 1989. Petunjuk Laboratorium Penentuan Nutrien Dalam Jaringan dan Plasma tubuh
, Yogyakarta : PAU pangan dan gizi UGM
Linstromberg, Walter W. 1966. Organik Chemistry, A Brief Course. Boston ; D.C. Heath ang Company.
Schunack, Walter; Mayer, Klaus and Haake; Manfred.
1990. Senyawa Obat, Buku Pelajaran Kimia
Farmasi. Edisi kedua. (Terjm. Joke R. Wattimena dan Sriwoelan Soebito).
Yogyakarta : GMU-Press.
Siswono.2001. Bahaya
dari Kolesterol Tinggi. Diakses tanggal 31 Oktober 2010, jam 09.35 WIB. http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid997059568,35248.
Soeharto, I. 2004. Serangan Jantung dan Stoke Hubungannya Dengan Lemak dan Kolesterol.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar