Sabtu, 28 Februari 2015

LAPORAN BIKOKIMIA PENENTUAN KADAR KOLESTEROL

PENENTUAN KADAR KOLESTEROL
I.                   Tujuan
1.1.       Untuk dapat menyiapkan pasien agar dapat melakukan pemeriksaan kolesteroldalam darah
1.2.       Untuk dapat menginterpretasikan hasil laboratorium yang telah di peroleh.

II.                Prinsip
Berdasarkan metode CHOD – PAP.

III.             Reaksi
Kolesterol esterase
Ester kolesterol + H2O                                          kolesterol + RCOOH

                              Kolesterol oksidase
Kolesterol + O2                                         - kolesterol + H2O2


2 H2O2 + fenol + 4 – aminofenazon
 


                              POD

4 – (p – benzokinonmonoimino) – fenazon + 4 H2O

IV.             Teori
4.1.       Definisi
Kolesterol merupakan unsur makanan yang banyak dijumpai dalam bahan makanan sehari-hari yang berasal dari tumbuhan maupun dari produk hewan. Kadar kolesterol dalam setiap jenis bahan makanan khususnya yang berasal dari produk hewan bervariasi tergantung jenis dan macam produk hewan. Kandungan kadar kolesterol pada setiap bagian tubuh hewan berbeda, ada  bagian yang sangat banyak mengandung kolesterol dan bagian lain sebaliknya. Sebagai  contoh pada otak, hati dan kuning telur memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi. Kolesterol secara fisiologi penting bagi tubuh, karena merupakan bahan untuk membangun membran sel dan hormon-hormon yang memiliki peranan vital khususnya kelompok hormon steroid.
Kolesterol merupakan sterol yang paling banyak terdapat dalam badan manusia, terutama pada otak, jaringan syaraf, cairan empedu dan darah. Senyawa ini merupakan penyusun utama batu empedu. Kolestrol banyak dijumpai pada lemak binatang, tetapi tidak pernah ditemukan pada lemak tumbuhan. Tumbuhan mempunyai sterol yang disebut fitosterol.
Kolesterol atau yang disebut juga dengan lemak tak jenuh merupakansubstansi seperti lilin yang warnanya putih, kolesterol secara alami sudah ada dalam tubuh kita. Hati adalah yang memproduksi kolesterol, kolesteorol berfungsi untuk membangun dinding sel dan juga untuk membuat hormon-hormon tertentu. Sebenarnya tubuh manusia sudah bisa menghasilkan kolesterol sendiri, namun karena manusia mengkonsumsi makan-makanan yang mengandung lemak sehingga menyebabkan seseorang kadar lemak dalam tubuhnya sangat berlebih. Penyakit jantung dan penyakit pembuluh darahmerupakan penyakit yang disebabkan oleh kadar kolesterol yang berlebihan dalam darah. Hal itu bisa terjadi karenakolesterolyang berlebih akanmembentuk bekuan dan plak yang akan menyumbat arteri dan akhirnya memutuskan aliran darah ke jantung yang akan menyebabkan serangan jantung, dan ke otak akan menyebabkan stroke. Jadi agar terhindar dariserangan jantung sangat disarankan untuk mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh kita. Jika seseorang pernah mengalami serangan jantung atau pembedahan bay pass, kadar kolesterolnya harus diperiksa secara rutin. Dengan menjaga kolesterol agar tetap wajar merupakan jaminan terbaik untuk terhindar dari penyumbatan pembuluh darah arteri.

4.2.       Jenis Kolesterol
Setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya, di mana 80% diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu :
·         Kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein)
HDL adalah “kolesterol baik” karena mempunyai kemampuan untuk membersihkan pembuluh darah arteri.
·         Kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein)
LDL adalah “kolesterol jahat” yang membuat endapan dan menyumbat pembuluhdarah arteri.
Selain itu ada juga Trigliserida. Lemak ini terbentuk sebagai hasil dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. Kadar trigliserida ini akan meningkat bila kita mengkonsumsi kalori berlebihan, lebih besar daripada kebutuhan kita.
Kolesterol LDL sering disebut dengan kolesterol ‘jahat’, karena peningkatan kadar kolesterol ini dalam darah dihubungkan dengan peningkatan resiko penyakit jantung koroner. Kolesterol LDL akan berakumulasi di dinding arteri sehingga membentuk semacam plak yang menyebabkan dinding arteri menjadi kaku dan rongga pembuluh darah menyempit. Proses ini dikenal dengan nama atherosklerosis. Kolesterol HDL sebaliknya sering disebut dengan kolesterol ‘baik’ karena kolesterol HDL mencegah terjadinya atherosklerosis dengan cara mengeluarkan kolesterol ‘jahat’ dari dinding arteri dan mengirimkannya ke hati. Jadi, bila kadar kolesterol LDL tinggi sedangkan kadar kolesterol HDL rendah maka merupakan faktor resiko terjadinya atherosklerosis. Sebaliknya yang diharapkan adalah kadar kolesterol LDL rendah dan kadar kolesterol HDL yang tinggi.
Kadar kolesterol baik LDL maupun HDL juga dipengaruhi oleh faktor herediter atau keturunan. Pada pasien dengan familial hypercholesterolemia (FH), terdapat pengurangan jumlah yang signifikan dari reseptor kolesterol LDL dalam hatinya.Pasien ini juga akan rentan menderita atherosklerosis dan serangan jantung pada usia muda. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol akan meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Lemak dibagi menjadi lemak jenuh dan lemak tak jenuh berdasarkan pada struktur kimianya. Lemak jenuh terutama berasal dari daging dan produk olahan susu yang akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Beberapa minyak tumbuhan yang dibuat dari buah kelapa, sawit, dan cokelat juga tinggi kadar lemak jenuhnya. Menurunkan kadar kolesterol LDL saat ini merupakan fokus utama dalam mencegah atherosklerosis dan serangan jantung. Beberapa dokter dan ahli percaya bahwa keuntungan menurunkan kadar kolesterol LDL antara lain :
1)        Mengurangi dan menghentikan pembentukan plak kolesterol pada dinding pembuluh darah.
2)        Memperlebar rongga arteri.
3)        Mencegah pecahnya plak kolesterol yang mempunyai resiko membentuk gumpalan darah/trombus (faktor resiko stroke)
4)        Menurunkan resiko serangan jantung.
5)        Menurunkan resiko stroke.
Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat, termasuk trigliserida, kolesterol HDL dan kolesterol LDL. Kategori kadar kolesterol total:
·      Normal              200
·      Batas tinggi         200 – 239
·      Tinggi              240

4.3.       Fungsi Kolesterol
Kolesterol adalah lemak yang sebagian besar dibentuk oleh tubuh sendiri terutama di dalam hati. Fungsi kolesterol adalah sebagai bahan pembentuk berbagai jenis hormon steroid antara lain hormonestrogen, progesteron, dan androgen. Juga merupakan prvitamin D yang terdapat di jaringan bawah kulit. Dengan pertolongan sinar matahari, terutamasinar ultravioletnya, pro vitamin D itu diubah menjadi vitamin D. Fungsi kolesterol berikutnya adalah sebagai bahan pembentuk asam empedu dan garam empedu. Bila kadar kolesterol dalam darah tinggi dapatmenyebabkan timbulnya atherosklerosis yaitu kolesterol mengendap di dinding pembuluh darah membentuk plak, sehingga saluran darah menyempitdan mengeras lama – lama terjadi penyumbatan. Apabila penyumbatan terjadi di pembuluh nadi yang mensuplai darah ke dinding jantung maka menyebabkan penyakit jantung koroner.

4.4.       Hiperlipidemia
Yang dimaksud dengan Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid / lemak darah. Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2 yaitu:

Ø  Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit).
Ø  Hiperlipidermia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misal : diabetes mellitus, gangguan tiroid, penyakit hepar, dan penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversible ( berulang ).


V.                Alat dan Bahan
5.1.       Alat
1)        Tabung reaksi
2)        Kuvet
3)        Spektrofotometer
4)        Pipet piston
5)        Tisu

5.2.       Bahan
1)        Sample (serum darah manusia)

2)        Reagen yang mengandung :
4-aminoantipyrin                 0,30
Phenol                                 6
Peroksidase                         >0.5
Kolesterol esterase              > 0.15
Kolesterol oksidase             > 0.1
Pipes buffer                        80 ;  pH 6,8

3)        Larutan standard :
Kolesterol                           5,17  (200 )

Persiapan dan stabilitas larutan:
1.      Reagen :
Larutan siap untuk digunakan. Reagen ini stabil sampai waktukadaluarsa bila disimpan pada 2 – 8 °C, tidak terkontaminasi dan terlindung dari cahaya langsung.
2.      Standar :
Larutan siap untuk digunakan. Larutan standar stabil sampai waktu kadaluarsa bila disimpan pada 2 – 8 °C.
VI.             Prosedur

Panjang gelombang           : Spektrofotometer Hg 546 nm
Suhu Inkubasi                   : 20oC – 25oC
Pengukuran dilakukan terhadap blanko reagen (BR)
Untuk setiap pemeriksaan hanya butuh satu BR

Cara Kerja :
1)   Pipetkan dengan menggunakan pipet piston ke dalam tabung reaksi / kuvet :
Keterangan
Blanko Reagen ( )
Standar ( )
Sample ( )
Standar
-
20
-
Sample
-
-
20
Reagen
2000
2000
2000

2)   Campurkanlah dan inkubasikan selama 10 menit pada suhu 20oC – 25oC atau selama 5 menit pada suhu 37oC.
3)   Baca absorbansinya.
4)   Lakukan juga pada waktu inkubasi selama 20 menit, 30 menit, 40 menit, 50 menit dan 60 menit (1 jam).
5)   Hitung konsentrasinya pada nilai absorbandi terbesar.



VII.          Data Pengamatan

Nama pasien                      : Ny. Mayah
Kode sample                     : 10 – 07
Konsentrasi spektrum       : 100

Tabel absorbansi untuk larutan standar :
Larutan Standar
Absorbansi
Ke – 1
1,065
Ke – 2
1,441
Ke – 3
1,549
Ke – 4
1,378
Ke – 5
1,155
Ke – 6
1,090



Tabel absorbansi untuk larutan sample (serum) :
Sample
Absorbansi
Waktu 10 menit
1,770
Waktu 20 menit
1,930
Waktu 30 menit
1,977
Waktu 40 menit
1,989
Waktu 50 menit
1,997
Waktu 60 menit
2,005

Perhitungan :
Ckolesterol ( )     =      X   5,17

C                =      X   5,17
C                = 6,691


Ckolesterol ( )       =      X   200

C                =      X   200
C                = 258,87

VIII.       Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan  dengan tujuan untuk menentukan kadar kolesterol pada darah. Darah yang digunakan adalah darah yang telah di sentrifuge dan diambil dalam bentuk serum. Serum ini kemudian akan di reaksikan dengan reagen. Serum merupakan darah yang telah dipisahkan dari sel – sel darah merah dan zat – zat koagulan serta biasanya berwarna kuning pucat. Larutan reagen merupakan campuran dari beberapa enzim yang dapat mengubah kolesterol menjadi suatu senyawa berwarna sehingga dapat dideteksi oleh spektrofotometri UV – Visible. Dalam pelaksanaannya harus dilakukan dengan teliti dan berhati – hati agar sample tidak terkontaminasi oleh zat lain yang akan mempengaruhi hasil praktik.
Pada saat pengambilan larutan – larutan yang akan digunakan, yakni seperti larutan reagen dan sample dilakukan dengan menggunakan mikropipet / pipet piston. Hal ini dikarenakan jumlah larutan yang diambil sangat sedikit (20 μl). Sebelum pipet piston digunakan, bagian atas pipet (thumb knob) harus ditekan berkali – kali untuk memastikan lancar atau tidaknya mikropipet. Kemudian bagian bawah pipet piston yang disebut sebagai tip, harus di bersihkan terlebih dahulu. Thumb knob ditekan sampai hambatan pertama (first stop), tetapi jangan ditekan berlebihan ke dalam lagi. Karena cairan yang terambil akan lebih besar dari pada jumlah yang sebenarnya. Setelah itu, tip dimasukkan ke dalam cairan sedalam  0,5 cm, karena jika kurang dari nilai tersebut dikhawatirkan cairan tidak terambil secara full atau sempurna yang mengakibatkan adanya gelembung udara yang terambil. Sedangkan jika lebih dari nilai tersebut dikhawatirkan terdapat zat yang dapat mengkontaminasikan cairan dari tip pipet. Selanjutnya pipet ditahan, kemudian tekanan dari thumb knob dan dilepaskan hingga cairan masuk ke tip. Ujung tip dipindahkan ke dalam kuvet. Untuk mengeluarkan cairannya, thumb knob ditekan sampai hambatan kedua / second stop atau ditekan semaksimal mungkin sehingga semua cairan keluar dari ujung tip. Pipet piston digunakan dalam percobaan ini karena memiliki ketelitian, sensitivitas, dan spesifisitas yang lebih tinggi dan akurat dibandingkan dengan pipet gelas.
Pada kuvet blanko, yang akan dimasukkan adalah 20 μl larutan standar dan 2000 μl larutan reagen. Kemudian di reaksikan di dalam tabung reaksi terlebih dahulu dan di kocok agar larutan homogen / tercampur secara sempurna. Setelah itu barulah dimasukkan ke dalam kuvet. Lalu kuvet akan diinkubasikan pada suhu ruang yaitu 25oC selama 10 menit. Proses inkubasi ini bertujuan untuk memberikan waktu terjadinya reaksi antara kedua larutan dalam campuran tersebut. Inkubasi ini juga dilakukan terhadap kuvet sampel. Pengukuran blanko perlu dilakukan karena dikhawatirkan akan terjadi perubahan reagen pada saat proses inkubasi dan memberikan serapan pada panjang gelombang pengukuran di spektrofotometer UV – Visible.
Pada saat proses inkubasi, terjadi reaksi antara reagen dengan kolesterol yang terdapat pada sampel (serum). Setelah diinkubasi, larutan yang tadinya berwarna bening berubah menjadi warna merah rosa. Warna merah tersebut menandakan telah terjadinya reaksi antara enzim dengan kolesterol. Warna merah tersebut berasal dari senyawa quinoneimine, yang merupakan hasil reaksi antara reagen dan kolesterol. Perubahan warna menjadi merah diperlukan agar sample dapat diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, khususnya dengan sinar visibel. Quinoeimine akan terukur absorbansinya pada panjang gelombang 546 nm dan nilai absorbansi tersebut sebanding dengan kadar kolesterol dalam darah.
Setelah proses inkubasi telah selesai, masing – masing larutan blanko, standard dan sampel diukur absorbansinya dengan spektrofotometer. Pengukuran dilakukan dengan panjang gelombang 546 nm yang merupakan panjang gelombang maksimum pada pengukuran quinoeimine. Pengukuran absorbansi pada spektrofotometer UV – Vis dilakukan dengan beberapa kali pada menit ke – 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 ( 1 jam). Dan untuk hasil selanjutnya pada perhitungan, digunakan nilai absorbansi yang terbesar saja. Karena pada saat itulah dimana telah terjadinya reaksi enzimatik pada larutan standard maupun sample.
Hasil pada pengujian kali ini di dapat nilai konsentrasi kolesterol standard sebesar 6,691 . Nilai konsentrasi kolesterol dalam sampel yang diperoleh dari perhitungan adalah sebesar 258,87 . Nilai konsentrasi kolesterol (normal) adalah dibawah 200 . Bila melebihi 240  beresiko tinggi terkena serangan jantung dan stroke. Maka pasien kali ini (Ny. Mayah) mempunyai kadar kolesterol yang tidak normal (berlebih). Ini merupakan hal yang berbahaya bagi pasien.
Hiperkolesterol dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah makanan. Makanan yang banyak mengandung kolesterol dengan kadar lemak jenuh akan meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoproteins), Trigliserida, dan Lp(a) dalam darah. Lemak jenuh ini berasal dari daging dan produk olahan susu yang akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Beberapa minyak tumbuhan juga diketahui memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi seperti minyak yang terbuat dari buah kelapa dan sawit Selain pola makan yang tidak seimbang, faktor keturunan, kelebihan berat badan (obesitas), merokok serta jarang berolahraga merupakan penyebab umum kolesterol tinggi.
Karena itu, perlu dijaga pola makannya untuk mengurangi kadar kolesterol. Caranya antara lain perbanyak konsumsi makanan berserat, berolahraga teratur, perbanyak aktivitas fisik minimal jalan kaki tiap hari 30 – 40 menit supaya terjadi pembakaran lemak dan kalori, hindari minuman bersoda dan minuman beralkohol, serta merokok. Perbanyaklah mengonsumsi sayuran dan buah yang mengandung fitosterol seperti apel, pisang, anggur, melon, buncis, brokoli, kembang kol, gandum dan beras merah, termasuk kacang tanah dan kedelai. Periksa ke dokter atau laboratorium klinik secara teratur agar bisa mengontrol kadar kolesterol dan tetap sehat. Terutama pada saat usia lebih dari 20 tahun, disarankan agar mengecek kadar kolesterol minimal 5 tahun sekali agar terhindar dari arteriosklerosis, penyakit jantung koroner dan juga stroke.


IX.             Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat di simpulkan bahwa pasien Ny. Mayah memiliki kadar kolesterol darah sebesar 258,87 . Kadar tersebut melebihi batas normal. Maka dari itu pasien beresiko tinggi terkena serangan jantung dan stroke.


X.                Lampiran
Pertanyaan :
1)      Tuliskan struktur kolesterol dan jelaskan manfaat kolesterol di dalam tubuh kita !
2)      Mengapa kolesterol di dalam darah ada dalam bentuk lipoprotein dan sebutkan macam – macam lipoprotein !
3)      Selain kolesterol, apa saja yang termasuk lipid plasma ?
4)      Bagaimana prinsip pemeriksaan kolesterol dengan metode CHOD – PAP ?

Jawaban :
1)      Struktur kolesterol :

Fungsi Kolesterol dalam Tubuh :
Kolesterol memiliki peran penting dalam tubuh, salah satunya adalah untuk membantu proses pembentukan sel – sel sehat dalam tubuh seperti dalam pembentukan hormon dan asam empedu. Berikut ini adalah fungsi kolesterol lainnya :
·  Membentuk hormon seks.
·  Membentuk hormon korteks adrenal yang bermanfaat untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan kadar garam dalam tubuh.
·  Membantu perkembangan jaringan otak dan syaraf.
·  Sebagai pembungkus dan pelapis jaringan syaraf dan membran sel.
·  Memproduksi vitamin D yang bermanfaat bagi kesehatan tulang dalam tubuh.
·  Sebagai bahan pembentukan asam garam, empedu yang berfungsi untuk meningkatkan pembuangan lemak dalam tubuh.
·  Memperkuat jaringan sel-sel yang ada dalam tubuh sehingga fungsi organ-organ pada tubuh dapat berfungsi secara lebih optimal.

2)      Lipoprotein adalah stukrur biokimia yang berisi protein dan lemak, yang terikat pada protein, yang memungkinkan lemak untuk bergerak melalui air pada bagian dalam dan di luar sel. Protein berfungsi untuk mengemulsi lipid (jika tidak disebut molekul lemak). Banyak enzim, transporter, protein struktural, antigen, adenin, dan racun merupakan lipoprotein. Contohnya termasuk lipoprotein densitas tinggi (HDL) dan lipoprotein densitas rendah (LDL), yang memungkinkan lemak untuk dibawa dalam aliran darah, protein transmembran dari mitokondria dan kloroplas, dan lipoprotein pada bakteri. Lipoprotein ini dibagi menjadi 4 jenis:
Ø  Kilomikron
Komponen utamanya adalah trigliserida (85– 90 %) dan kolesterolnya hanya 6%. Fungsinya Mentransfer lemak dari usus dan tidak berpengaruh dalam proses arteriosklirosis.
Ø  VLDL (Very Low Density Lipoprotein) / Pre Beta Lipoprotein
Terdiri dari protein (8 – 10%) dan kolesterol ( 19% ) dibentuk di hati dan sebagian diusus. Fungsinya mengangkut triasil – gliserol.
Ø  LDL (Low Density Lipoprotein) / Beta Lipoprotein
Komponen terdiri dari protein 20 % dan kolestrol 45 %. Fungsinya mentransfer kolesterol dalam darah ke jaringan perifer dan memegang peranan mentrasfer fosfolipid membran sel, dibutuhkan untuk pembentukan hati dari sisa-sisa VLDL, diambil oleh sel sasaran melalui endositosis yang diperantarai reseptor.
Ø  HDL (High Density Lipoprotein) / Alpha Lipoprotein
Disebut juga Alpha-1-Lipoprotein dibentuk oleh sel hati dan usus. Fungsinya Mentranspot kolesterol dari perifer ke hati dimana zat tersebut dimetabolisasi dan diekskresi.

3)      Macam – macam lipid/  lemak plasma :
Ø  Asam lemak bebas (FFA= free fatty acid) → ada dalam plasma darah dan terikat dengan albumin
Ø  Kolesterol, trigliserida dan fosfolipid → dalam plasma berbentuk lipoprotein

4)      Prinsip :
GOD
D-Glukosa + HO + O                Ac.Gluconico + HO

POD 
2HO2 + 4-Aminofenazon  +fenol           quinonmeimine + 4H

Kadar glukosa ditentukan setelah pengoksidasian enzim yang dihadapkan dari oksidasi glukosa. Terbentuknya hydrogen peroksida bereaksi dibawah katalis dari peroksidasi dengan fenol dan 4-aminofenazon menjadi merah keunguan, quinoneimine tua sebagai indikator.


XI.             Daftar Pustaka

Anonim.2010. Kolesterol. Diakses tanggal 31 Oktober 2010, jam 09.300 WIB. http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol.
Dawiesah, I. S. 1989. Petunjuk Laboratorium Penentuan Nutrien Dalam Jaringan dan Plasma tubuh , Yogyakarta : PAU pangan dan gizi UGM
Linstromberg, Walter W. 1966. Organik Chemistry, A Brief Course. Boston ; D.C. Heath ang Company.
Schunack, Walter; Mayer, Klaus and Haake; Manfred. 1990. Senyawa Obat, Buku Pelajaran Kimia Farmasi. Edisi kedua. (Terjm. Joke R. Wattimena dan Sriwoelan Soebito). Yogyakarta : GMU-Press.
Siswono.2001. Bahaya dari Kolesterol Tinggi. Diakses tanggal 31 Oktober 2010, jam 09.35 WIB. http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid997059568,35248.
Soeharto, I. 2004. Serangan Jantung dan Stoke Hubungannya Dengan Lemak dan Kolesterol. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar